Rabu, 05 Maret 2014

PENGELOLAAN KUALITAS (MANAJEMEN OPERASI)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang Penelitian
         Kualitas adalah obat ajaib bagi perbaikan operasi. Pengelolaan kualitas membantu membangun strategi-strategi yang sukses dalam diferensiasi biaya rendah dan respon pelanggan.
Perbaikan dalam kualitas akan membantu perusahaan meningkatkan pangsa pasar dan menekan biaya, dan keduanya dapat meningkatkan profitabilitas. Peningkatan pangsa pasar sering terjadi karena perusahaan merespon secara cepat harga jual rendah sebagai hasil dari skala ekonomis,dan meningkatkan reputasi kualitas produk. Demikian juga, perbaikan kualitas akan diikuti oleh penurunan biaya karena perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi kerja ulang, barang sisa dan biaya garansi.
1.2     Perumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kualitas?
2. Mengapa kualitas itu penting?
3. Seperti apa standar kualitas internasional yang sedang berlaku?
4. Apa saja yang termasuk biaya kualitas?
5. Apa itu TQM?
6. Apa saja alat-alat TQM?
7. Apa maksud dan kegunaan inspeksi?
8. Apa saja model analisa kualitas?
9. Apa saja karakteristik kualitas?
1.3     Tujuan Penelitian
          1. Memenuhi tugas matakuliah manajemen operasi.
          2. Mengetahui seperti apa pengelolaan kualitas yang benar.
1.4     Manfaat Penelitian
1. Terpenuhinya tugas matakuliah manajemen operasi.
2. Menambah pengetahuan akan cara pengelolaan kualitas yang benar.

  
BAB II
ISI

2.1     Pengertian Kualitas
        Kualitas dapat diartikan sebagai “keseluruhan karakteristik dan fitur/bagian produk atau jasa yang memiliki kemampuan untuk memuaskan kebutuhan konsumen”. Atau dapat juga diartikan sebagai “kemampuan produk atau jasa memenuhi kebutuhan konsumen”.
Namun demikian, terdapat beberapa pengertian kualitas yang didasarkan pada berbagai kategori. Berikut ini beberapa pengertian tersebut :
      1. User-based Approach. Disini dikatakan bahwa kualitas terletak dimata konsumen, sehingga untuk mengembangkan produk, manajer operasi harus mendefinisikan harapan-harapan konsumen. Orang pemasaran dan juga konsumen senang dengan konsep ini, sehingga mereka mengartikan bahwa kualitas yang lebih tinggi berarti kinerja yang lebih baik, bentuk yang lebih bagus dan adanya sejumlah perbaikan.
       2. Manufacturing-base Approach. Bagi manajer produksi, kualitas berarti kesesuaian terhadap standard dan making it right the first time.
      3. Product-base Approach. Pendekatan ini memandang bahwa kualitas merupakan suatu variable yang tepat dan dapat diukur. Pengendalian merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur karakteristik produk (variable/atribut).
2.2     Pentingnya Kualitas
         Dunia manufaktur telah mengalami perubahan dramatis dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Tantangan bagi perusahaan untuk menjadi dan tetap kompetitif belum pernah sekeras sekarang. Landasan persaingan bukan berpusat pada biaya saja, tetapi pada sejumlah faktor kesuksesan lain seperti kualitas, fleksibilitas, penyampaian, pelayanan dan inovasi.
          Mengapa perusahaan ingin mencapai kualitas bagus? Perusahaan dengan kualitas bagus dapat mengendalikan harga yang lebih tinggi dan akan selalu diingat nasabah. Tetapi bagaimana hubungan antara kualitas dengan profitabilitas? Biaya apa saja yang terlibat dalam pencapaian kualitas?
          Karena kualitas bagus dalam produk, jasa dan proses, maka banyak perusahaan yang mempekerjakan manajemen berkualitas dapat menikmati keuntungan pasar (pangsa pasar dan keunggulan harga lebih tinggi) dan juga penghematan biaya (biaya operasional dan biaya pelayanan lebih rendah), yang pada akhirnya membawa laba lebih besar bagi organisasi bersangkutan.
2.3     Standar Kualitas Internasional
          Japan Industrial Standard
· Menekankan pada perbaikan yang terus menerus dan peran komitmen serta koordinasi organisasi secara keseluruhan.
·  Disebut Industrial Standard Z8101-1981.
          Europe’s ISO 9000 Standard
· Standar kualitas yang dikembangkan oleh Masyarakat Eropa (ME) yang disebut ISO 9000,9001,9002,9003 dan 9004
· Fokusnya adalah menekankan agar ditetapkan prosedur manajemen kualitas, melalui dokumentasi yang rinci atas bisnis perusahaan dalam ME, dan perusahaan akan diberi sertifikat setelah diuji.
· Beberapa factor yang membuat ISO 9000 menarik adalah: (1) standar ini diterima oleh seluruh dunia, (2) standar ini sekarang diterapkan pada produk yang dibuat atau diimport oleh ME, dan (3) taat pada standar ini akan penting bagi sertifikasi produk.
          Environmental Management Standard (ISO 1400)
· Merupakan standar manajemen lingkungan yang ditetapkan oleh ME
· Terdiri atas lima elemen inti, yaitu (1) manajemen lingkungan (2) auditing, (3)evaluasi kerja, (4) pemberian label,(5) penilaian atau pengukuran daur hidup produk.
US Standards                                             
· AS telah lama mempunyai spesifikasi militer untuk pertahanan yang belakangan dikembangkan dalam standar kualitas, yang terdiri dari Q90,Q91,Q92,Q93 dan Q94.
· Q90: berisi tentang overview dan introduksi atas standar yang lain, definisi dan konsep yang berhubungan dengan kualitas.
· Q91: standar umum untuk rancangan,pengembangan, manufaktur, instalasi dan pelayanan produk atau jasa.
· Q92: lebih detil dari Q91 untuk keterlibatan organisasi dalam produksi, instalasi dan pelayanan produk dan jasa.
· Q93: lebih detail dari Q91 keterlibatan khusus organisasi dalam inspeksi dan pengujian dan juga distributor serta kontraktor yang akan memberikan nilai tambah.
· Q93: memberikan petunjuk untuk pengelolaan dan auditing atas suatu system control kualitas.
· Q94: memberikan petunjuk untuk penglolaan dan auditing atas suatu system control kualitas.
2.4     Biaya Kualitas
          Untuk mencapai kualitas dibutuhkan sejumlah biaya tertentu, yaitu :
          • Biaya untuk mengendalikan kualitas : Ini termasuk segala biaya untuk mencegah peristiwa kerusakan dan biaya evaluasi kemajuan perusahaan menuju pencapaian kerusakan yang nihil. Ini juga meliputi investasi yang dilakukan perusahaan atas bahan bermutu bagus, proses, teknologi, dan pemeriksaan kualitas.
          • Biaya kegagalan untuk mengendalikan kualitas : Ini mengacu pada besarnya biaya yang ditanggung jika perusahaan gagal mencapai sasaran kualitas dan nasabah menjadi kurang puas dengan kualitas yang buruk dari produk atau jasa. Ini termasuk biaya kegagalan internal dan eksternal.
2.5     Total Quality Management (TQM)
          TQM merupakan manajemen kualitas dari keseluruhan organisasi, dari supplier sampai pelanggan. TQM menekankan pada suatu komitmen manajemen terhadap kontinuitas organisasi menuju keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa yang penting bagi pelanggan.
          Manajemen Kualitas Menyeluruh (TQM) dianggap sebagai pendekatan penting dalam pengendalian kualitas. TQM memperoleh pengajarannya terutama dari berbagai disiplin ilmu, Statistik, Teori Berorganisasi, Manajemen Strategis dan Organisasi Industri. Usaha dari perusahaan yang menggunakan TQM bertujuan memenuhi tujuan fungsi silang yang memanfaatkan teknik manajemen, usaha peningkatan produktivitas, dan berbagai peralatan pemecahan masalah dan teknik secara disiplin. Tujuan akhir TQM adalah untuk mencapai kepuasan pelanggan setiap saat.
          Lima Aspek untuk TQM yang efektif :
          1. Continuous Improvement : mensyaratkan suatu proses perbaikan terus menerus yang tidak pernah berhenti, yang meliputi orang, peralatan, supplier, material dan prosedur-prosedur (Jepang menggunakan sebutan “Kaizen”).
          2. Employee Empowerment : melibatkan karyawan dalam semua langkah proses produksi, dapat dilakukan dengan mengembangkan jaringan komunikasi yang melibatkan konsumen, mengembangkan supervise yang terbuka dan sportif, melimpahkan tanggung jawab dari manajer dan staf ke karyawan, membangun moralitas organisasi, dan menciptakan struktur organisasi formal sebagai tim dan gugus kendali mutu.
          3. Benchmarking: memilih standar kinerja atas suatu produk, jasa, biaya atau praktek-praktek yang mewakili suatu kinerja terbaik untuk suatu proses atau kegiatan dalam suatu organisasi. Sasarannya adalah mengembangkan standar atau membenchmark, bentuk tim, identifikasi partner benchmarking, kumpulkan dan analisa informasi benchmarking, laksanakan benchmark untuk menyesuaikan atau melebihi partner yang di  benchmark.
          4. Just in Time (JIT) : merupakan sistem perbaikan secara kontinyu dan pemecahan masalah-masalah. JIT dirancang untuk menghasilkan dan mengantarkan produk saat dibutuhkan. JIT berhubungan dengan kualitas pada 3 hal : (a) JIT memotong biaya kualitas (karena barang sisa, kerja ulang persediaan dan biaya kerusakan dihilangkan), (b) JIT meningkatkan kualitas (karena JIT menekankan lead time dan sumber-sumber kesalahan), dan (c) kualitas yang lebih baik berarti persediaan yang lebih sedikit dan berarti penerapan system JIT akan lebih baik dan lebih mudah.
          5. Knowledge of TQM Tools : untuk pemberdayaan tenaga kerja & implementasi TQM sebagai upaya berkelanjutan, setiap orang harus dilatih dalam teknik/alat TQM.
2.6     Alat-alat TQM
          Untuk pemberdayaan karyawan dan implementasi TQM, maka setiap orang harus memahami teknik TQM. Berikut 6 teknik/alat yang digunakan untuk upaya perbaikan berkelanjutan TQM :
1. Quality Function Deployment (house of quality) : merupakan suatu proses untuk menentukan persyaratan yang diminta oleh pelanggan dan menterjemahkannya kedalam sejumlah atribut dalam disain produk. QFD memiliki teknik yang disebut house of quality, yaitu teknik grafis yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara keinginan konsumen dengan fitur produk/jasa.
2. Taguchi Technique: merupakan suatu teknik pengendalian kualitas yang memfokuskan pada perbaikan produk pada tahan disain.
3. Pareto charts : suatu metode grafis untuk mengidentifikasi masalah (kesalahan ataupun kerusakan) penting/kritis yang mungkin jumlahnya sedikit, untuk memfokuskan upaya pemecahan masalah, Dengan kata lain, pemecahan masalah lebih difokuskan pada sedikit masalah penting daripada banyak pasalah tetapi tidak penting.
4. Process charts: merupakan suatu bagan yang menggunakan simbol untuk menganalisa pergerakan orang dan material. Bagan ini menggambarkan tahapan-tahapan proses dan hubungannya.
5. Cause-and-effect diagram (Ishikawa diagram of fish-bone charts): merupakan suatu teknik skematik yang digunakan untuk menemukan lokasi yang memungkinkan timbulnya masalah kualitas dan titik dimana diperlukan inspeksi. Setiap bagian mewakili suatu sumber masalah. Misalnya masalah barang cacat, lokasi/titik yang memungkinkan timbulnya masalah bisa saja bahan baku, tenaga kerja, mesin atau metode kerjanya.
6. Statistical process control : merupakan proses yang digunakan untuk memonitor standar, mengukur dan melakukan tindakan korektif saat produk atau jasa sedang diproduksi. Kontro dapat dilakukan dengan menggunakan control charts, yaitu bagan yang mempresentasikan grafik atas data proses dari waktu ke waktu dengan batas atas dan batas bawahnya.
2.7     Inspeksi
          Untuk memastikan suatu sistem berjalan sesuai dengan tingkat kualitas yang diharapkan, maka kontrol terhadap proses sangat diperlukan. Proses yang terbaik hanya memiliki penyimpangan kecil dari standar yang diharapkan. Tugas manajer operasi adalah mengembangkan suatu sistem dan melakukan verifikasi bahwa tidak terjadi penyimpangan yaitu dengan inspeksi.
          Jadi inspeksi adalah suatu tindakan untuk memastikan bahwa suatu operasi dilaksanakan pada tingkat kualitas yang diharapkan. Inspeksi dapat melibatkan pengukuran, uji rasa, sentuhan, pembebanan atau uji produk. Tujuannya adalah menemukan proses buruk (tidak memadai atau kerusakan) secepatnya. Inspeksi seperti audit, jadi tidak secara langsung menambah nilai produk.
Dimana dan kapan dilakukan inspeksi :
1. Dipabrik yang dimiliki supplier, saat supplier melakukan produksi
2. Dipabrik kita pada saat penerimaan material dan supplier.
3. Sebelum proses (yang memakan biaya atau yang tidak dapat ditarik kembali).
4. Selama tahap-tahap proses produksi.
5. Pada saat produksi telah selesai.
6. Sebelum pengiriman barang dari pabrik.
7. Pada saat kontak dengan pelanggan.
2.8     Model Analisa Kualitas
          Statistical Process Control (SPC). Merupakan aplikasi teknik statistik untuk mengontrol kinerja proses operasi. Jadi SPC merupakan suatu proses yang digunakan untuk memonitor standar, membuat pengukuran dan mengambil tindakan korektif pada saat produk atau jasa diproduksi. Semua jenis proses adalah subjek penyimpangan.
          Walter Shewhart membedakan dua sumber penyimpangan yaitu sumber penyimpangan biasa (penyebab natural) dan sumber penyimpangan khusus (penyebab yang dapat ditentukan/assignable). Untuk membedakannya, Shewhart menggunakan control chart. Keduanya dibedakan agar : (1) untuk memastikan bahwa proses dapat dioperasikan secara terkontrol dengan terjadi variasi natural, dan (2) mengindentifikasi dan menghilangkan variasi khusus (assignable) sehingga proses tetap terkontrol.
1. Natural variation. Merupakan variabilitas/penyimpangan yang mempengaruhi hampir semua proses produksi pada beberapa tingkatan dan yang diharapkan (disebut juga sebagai penyebab yang biasa). Penyimpangan natural adalah sebab-sebab penyimpangan yang terjadi jika proses berada dalam in statistical control (disingkat in control). Dengan kata lain, jika proses in control maka variasi yang terjadi masih berada diantara batas atas dan bawah dan penyimpangannya/variasinya biasa (masih ditolerir)
2. Assignable Variation. Merupakan variasi khusus dalam proses produksi, yang dapat ditelusuri sampai pada sebab-sebab spesifkasinya. Sebab variasi khusus dapat berupa kesalahan mesin atau peralatan, pekerja yang tidak terampil, atau material yang baru.
          Control chart merupakan persentasi grafis data proses dari waktu ke waktu, tentunya dalam hal ini digunakan data sample. Dari penggambarannya grafik tersebut, hasilnya ditunjukkan dalam suatu distribusi yang menunjukkan tiga jenis proses, yaitu:
· In control dan proses mampu memproduksi dalam batas-batas pengendaliannya. Ini merupakan suatu proses dengan hanya variasi natural dan mampu berproduksi dalam batas tertentu.
· Out of Control. Merupakan suatu proses diluar kendali yang memiliki variasi khusus (assignable).
2.9     Karakteristik Kualitas
          Karakteristik Kualitas dapat dibedakan menjadi :
1.    Variabel
· Karakteristik yang dapat diukur (misalnya : berat, panjang, kecepatan, kekuatan). Karakteristik tersebut mungkin dalam jumlah keseluruhan atau dalam angka fraksional.
· Variabel random yang memiliki dimensi kontinyu.
2.    Atribut
· Karakteristik dimana fokusnya adalah pada cacat/rusak.
· Klasifikasi produk menjadi baik atau buruk atau menghitung jumlah cacat/rusak (misalnya : televisi bisa dioperasikan atau tidak).
· Variabel kategorial atau variable diskrit acak.

BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
          Dari hasil pembahasan makalah diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
· Kualitas adalah obat ajaib bagi perbaikan operasi. Pengelolaan kualitas membantu membangun strategi-strategi yang sukses dalam diferensiasi biaya rendah dan respon pelanggan.
· Perbaikan dalam kualitas akan membantu perusahaan meningkatkan pangsa pasar dan menekan biaya, dan keuadanya dapat meningkatkan profitabilitas. Peningkatan pangsa pasar sering terjadi karena perusahaan merespon secara cepat harga jual rendah sebagai hasil dari skala ekonomis,dan meningkatkan reputasi kualitas produk. Demikian juga, perbaikan kualitas akan diikuti oleh penurunan biaya karena perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi kerja ulang, barang sisa dan biaya garansi.


6 komentar:

  1. alhmdllh,,,
    terimakasih atas materinya., semoga bermanfaat,, amiin

    BalasHapus
  2. Terimakasih atas materinya, sangat bermanfaat. izin copyya... hehe

    BalasHapus
  3. Terimakasih atas materinya, sangat bermanfaat. izin copyya... hehe

    BalasHapus
  4. Manfaat strategis dan kelebihan  ISO 9001:

    Pelanggan yang telah ada maupun calon pelanggan yakin bahwa produk dan layanan Anda akan memenuhi harapan mereka.ISO 9001 mendorong praktek terbaik di seluruh organisasi agar memberikan kinerja yang berkualitas, sehingga menciptakan efisiensi biaya dan mengurangi komplain.ISO 9001 tidak menetapkan target dan tidak meminta Anda menghentikan kegiatan operasional  yang tengah berlangsung.ISO 9001 memberikan Anda keunggulan kompetitif pada tender suatu pekerjaan, dimana biasanya juga menjadi salah satu persyaratan.Sertifikasi akan memberi Anda kemampuan untuk memberikan standar yang tinggi secara konsisten dalam praktek bisnis.Dengan ISO 9001 Anda akan memahami kebutuhan pelanggan dan mendapatkan umpan balik yang menjadi dasar untuk perbaikan secara terus menerus sehingga akan membedakan Anda dari para kompetitor.ISO 9001 mudah diintegrasikan dengan standar lainnya, baik yang dibuat oleh ISO  maupun oleh industri sejenis lainnya.

    Untuk konsultasi dan sertifikasi ISO 9001 hubungi kami www.isokonsultindo.com

    BalasHapus